Awalnya aku tak percaya akan cinta, sampai saat itu aku
bertemu denganmu. Aku merasakan indahnya cinta dan nikmatnya mencintai itu
seperti apa. Sampai suatu ketka kau sematkan luka yang membuatku susah menutup
lubang itu. Kemudian sampai hatiku beku dengan cinta. Kalaupun kau tahu akan
hal ini, kau takkan percaya satu goresan nama bisa membuat nama yang lain tak
ku acuhkan. Kata orang di cintai itu lebih baik, karena kita tak akan
disiasiakan. Dan aku mencoba hal itu dan itu terasa hambar.
Tapi aku pernah merasakan cinta sesungguhnya kepadamu, dan
akupun tak akan menyesal telah berpisah denganmu. Karena cinta itu akan
bertahan jika kau dan aku merasakan hal yang sama. Rasa yang dulu sungguh itu
sudah ku buang, dan aku tak merasakan cinta sesungguhnya sejak ku bunag cinta
itu. Dan satu hal yang pasti cinta itu terasa hambar untukku sekarang.