Rabu, 14 September 2016

mungkin aku hanya rindu

dulu kau berkata padaku "aku ini orang yang setia, jadi kamu tenang saja di sana."
yah aku tenang tenang saja disini tapi mengapa tak lama kemudian alasan klasik ketidaknyaman adalah sebuah perpisahan kita?
apakah setia yang kau maksud seperti itu?
aku tak mengutukmu dan aku tak juga ingin mengusikmu
 aku hanya rindu memory kita yah hanya itu saat kita terawa bersama
dan saat kau menangis di depanku
menurutku kau menangis adalah bukti cintamu padaku. dan disaat itu lah aku mulai menutup hatiku untuk lelaki lain. dan sekarang kau menghilang dari hidupku dan hatiku telah kau bawa bersama dirimu. sekalilagi mungki aku hanya rindu, aku hanya menunggu Tuhan untuk membolakkan hatiku lagi, mungkin aku hanya rindu padamu'
semoga kau tetap bahagia tampa diriku 

Tidak ada komentar: