Kakiku gratak-grutuk mengeleng-gelengkan kepalanya sembari menikmati
irama musik yang mengalun indah. Sudah tiga minggu lebih kami tak jumpa,
sahabatku unslay tak ada di samping tempat tidurku lagi rasanya bagaikan kaktus
yang tumbuh di padang pasir.
Biasanya ketika kami pulang kerja kami akan memberitahukan siapa yang
akan pulang duluan. Maklum aku tak punya kendaraan, jika aku pulang kerja maka
dia akan menungguku di parkir kantor dengan motor bututnya yang spionnya
menari-nari indah ketika kena angin. Maklumlah teman, kami hidup di kalangan
menengah ke bawah yang tak bisa meminta mobil mewah kepada orang tua kami. Jika
kami meminta mobil mewah kepada orang tua kami, jawaban yang simple pun akan keluar “ Nak, jangan melihat ke atas langit akan sakit
matamu”. Hanya kata-kata itu. Tak lain hanya kata-kata itu teman.
Beruntungkalah kalian yang jika meminta sesuatu kepada orang tua kalian
mendapatkan kalian inginkan, sedangkan kami yang keluar hanyalah sebuah
senyuman. Teringat olehku ketika adikku meminta kepada ayahku untuk membelikan
sebuah pistol mainan yang ketika itu anak-anak di sekitar rumahku memainkan
pistol itu. Ayahku hanya senyum dan berkata “besok ya nak, ketika sawah kita
sudah menguning dan siap untuk di panen”. Adikku hanya mengganguk dengan penuh
kekecewaan.
Aku merantau ke kota padang sudah selama lima tahun, selama
itulah kami bersama. Aku dan unslay tinggal di kosan yang kamarnya sekitar 2x3.
Kamar yang lumayan pas-pasan untuk orang yang keuanggannya pas-pasan. Selama
itu kami bersama biasanya tedegar canda tawa dan terkadang pertengkaran tapi
bisa di selesaikan dengan baik. Hmmm apa kabarmu unslay? Apa kau baik-baik saja
di sana? Maaf tak bisa ucapkan selamat tinggal dan pelukan hanggat saat kau akan
pindah dari padang.
Hari sudah menunjukkan pukul 5 sore saatnya pulang kerja alone. Pulang kantor kemudian istirahat
sebentar dan mendengarkan irama musik dan kemudian hening
Aneh rasanya teman. Yang tiap hari kau bersama dengan sahabatmu teman.
Beginilah kalau di tinggal seorang sahabat. Aku tak bisa juga memaksakan
kehendakku untuk dia tetap tinggal d sini teman. Karna kami pasi akan mempunyai
masa depan yang berbeda. Yah itulah hidup harus dinikmati. Yang biasanya aq
bercerita sedikit tentang kehidupanku dan sekarang hanya bercerita dengan
goresan-goresan yang tak bisa orang lain mengerti hanya mendengarkan
ocehan-ocehan yang tiap hari itu ke itu saja.
Hmmm.. Harus bercerita darimana aq teman? Tak tahu aq harus bercerita
dari mana. Untungnya bb ini selalu ada di tangan dan jika ada keluh kesahku
maka akan kulimpahkan ke sini. Aq tak tahu juga apakah aku di ciptkan tuhan
untuk membuat goresan yang akan dibaca oleh orang lain.
Teman tak mudah menemukan orang yang bisa memamahamimu apa adanya.
Terkadang ada orang yang memilih diam dengna seribu bahasa dari pada
mengungkapkan kepada orang lain yang nantinya takut untuk disebarakan kepada
orang lain. Yah itulah teman yang namanya hidup ketika dewasa ini. Hidup ketika
dewasa itu berbeda dengan hidup ketika kecil. Yap semua orang juga tau itu
bukan? . Hidup ketika dewasa itu yaitu hidup yang penuh dengan topeng dan
kepura-an. Hidup bak robot yang dikendalikan oleh tuannya. Tuannya adalah bosmu
dan kau sebagai pekerja. Ketika aku dewasa yaku ibarat boneka gantung yang
dimainkan oleh sang akor. Hmmmm... God...
Ingin rasanya menulis goresan yang kemudian diterbitkan di majalah dan
kemudian menjadi penulis nasional bahkan internasional. Waw. Semoga tuhan
memberikan yang terbaik untukku. Sebenarnya aq adalah orang yg free yang tak
bisa terikat yang bekerja harus masuk jam segini dan tak boleh ini dan tak
boleh itu. Tuhan... Jika seseorang menemukan goresan ini, mungkin dia akan tahu
apa isi dalam hatiku dan isi dalam doaku. Yang berdoa untuk keluargaku dan untuk
masa depanku. Aq menyanyangi keluargaku melebihbihi diriku sendiri. Aku sangat
menyayangi mamaku dan papaku. Amam yang mengandung dari kecil bahkan sampai aq
dewasa selalu memboongku. Aku tak bisa membalas semua kasih sayang yang dia
berikan. Makanya aku ingin dengan aku bekerja saat sekarang ini, aku dapat
membahagiakan kedua orang tuaku. Mungkin barang yang ku berikan takklah besar
dan mahal tapi niat dalam hatiku sudah ku pasang. Tuhan lancarkan semua niat
baikku tuhan. Jadikan aq orng yg berguna untuk agamamu dan untuk bangsa ini .
Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar