Selasa, 28 Maret 2017

Hey buat kamu si masa lalu

Hai kamu yang dulu pemilik hatiku. Entah kenapa lambat laun waktu mengikis cintaku pada penantian. Lambat laun aku merasa dirimu tak pantas di sampingku. Dulu kau kupuja dan kupuji. Tapi sekarang entah kenapa tak ada rasa simpatiku padamu. Bahkan secuilpun tidak. Ku lihat di sosial mediamu kau sakit tapi entah kenapa hati ini tak ingin mengenalmu lebih dalam lagi.

Yah kalau kau bilang aku berubah aku memang berubah. Aku tak ingin menunggu cinta yang tak datang padaku. Walaupun kau datang kembali padaku, pikirkupun akan bertanya mengapa kau kembali lagi,, ada apa???
Dan jika waktunkembali terulang aku juga akan memutuskan hal yang sama. Bahwasanya kita memang harus berpisah. Entah kenapa kisahku denganmu hanya tinggal abu, aku tak tahu bahkan aku tak ingat kapan kita gelak tawa bersama dan bercucuran air mata bersama.

Terima kasih kau telah hadir di hidupkan. Yang membuat mataku terbuka lebar bahwasanya lelaki yang lebih baik dr mu akan menunggu ku

Renungan untukmu yang sedang galau

Jika kau tak mau makan karena putus cinta itu pilihanmu
Jika kau tak ingin berbicara dengan orng lain karena patah hati itu juga pilihanmu
Dan jika kau mengurung diri karena patah hatimu itu juga pilihamu
Tapi jangan sampai kau hancurkan masa depanmu karena patah hatimu itu. Jangan pikirmu terlalu sempit dan Jagan kau buang waktumu hanya untuk hal sia-sia karena kau hidup untuk masa depan bukan untuk masa lalu.

Sahabat

Hidup ini begitu cepat. Baru rasanya kemaren memakai bedak baby sekarang malah mau menikah dan inginkan baby. Kemaren gelak tawa bersama sekarang gelak tawa bersama pujaan hatinya masing-masing dengan atap yang berbeda. Aku larut dalam nostalgia lama. Sediri aku menatap atap kamar. Dulu, waktu 5 tahun yang lalu masih teebayang olehku kami tertawa bersama bercerita tentang kuliah masing-masing dan bercerita tentang lelaki yang mendekati dan cerita yang tak mesti di ceritakan, Kupikir dulu aku akan kehilangan sahabtku ketika mereka menikah. Tapi prasangkaku ternyata salah. Sahabat akan selalu hadir baik kau susah ataupun senang. Kupikir alam kami akan berbeda ketika dia menikah, tapi dia tak berubah bahkan ketika aku tak bisa melihatnya memakai pakaian adat itu, yang mungkin akan di pakainya sekali untuk seumur hidupnya diapun mengerti dan memahamiku. Aku terlilit dengan pekerjaan sehingga aku tak bisa melihatnya memakAi baju adat yang cantik jelita itu. Tapi dia memahami dan tak marah, dan malah memberikan pengertian kepadaku. Tak sanggup rasanya aku tak bisa melihat wajahnya yang riang gembira itu. Bulir-bulir air kecil mulai menggumpal di mataku. Kau tahu kawan, sahabat itu adalah jiwa yang   Sama dalam tubuh yang terpisah. Thanks my bestfriend. Terima kasih telah mengisi hariku dulu bahkan kau selalu hadir di setiap kekosonganku. Semoga kau selalu di lindungi oleh Allah S.W.T. Aku semakin yakin bahwasanay

Mengapa aku begitu dekat dengannya?

Sahabat adalah jiwa yang sama dengan badan yang terpisah. Kami sudah saling mengenal 11 tahun lamanya. Bahkan dia tanya hanya teman ataupun sahabat dia sudah menjadi saudaraku.
- [ ] Di dinding kosan adalah saksi bisu gelak tawa kami menjelang tidur dan juga tangis kami bersam dengan duka dan suka yang bercerita satu sama lain. Ku pikir, hidup akan berubah setelah salah satu dari kami menikah. Kehilangan sahabat adalah hal yang kutakutkan. Pikirku terbantahkan, bahkan ketika dia sudah memiliki roh dalam perutnya dia masih seperti yang dulu tak berubah, sama. Dia masih mendengarkan celotehan dari mulutku dan dia masih berada di sampingku ketika aku berduka. Sekarang kau tahu mengapa aku begitu dekat dengannya? Dan mengapa aku begitu menghormatinya.
- [ ]