- [ ] Di dinding kosan adalah saksi bisu gelak tawa kami menjelang tidur dan juga tangis kami bersam dengan duka dan suka yang bercerita satu sama lain. Ku pikir, hidup akan berubah setelah salah satu dari kami menikah. Kehilangan sahabat adalah hal yang kutakutkan. Pikirku terbantahkan, bahkan ketika dia sudah memiliki roh dalam perutnya dia masih seperti yang dulu tak berubah, sama. Dia masih mendengarkan celotehan dari mulutku dan dia masih berada di sampingku ketika aku berduka. Sekarang kau tahu mengapa aku begitu dekat dengannya? Dan mengapa aku begitu menghormatinya.
- [ ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar