Aku adalah anak sulung dari 4 orang bersaudara. Kami
hidup dari keluarga yang biasa saja. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan.
Aku bukanlah ratu yang menambakan kekuasaan di daerah kekuasaannya dan aku
bukanlah raja yang bisa mengatur orang lain semauku. Aku adalah aku seseorang
yang ingin apa yang ia inginkan menjadi bermakna dan berharga.
25 tahun aku hidup tapi aku belum menemukan jati
diriku tepatnya lentera jiwaku. Aku bekerja di perusahaan gajinya pas-pasan untukku sendiri tapi dengan gaji itu aku juga harus
memberikan sesuatu untukk keluargaku. Dulu aku ingin menjadi seorang guru
lambat laun waktu berjalan guru bukan juga passion ku, setelah itu aku ingin
mempunyai perusahaan besar nantinya tapi aku tak tahu harus bergerak di bidang
apa. Apalagi penyakit turunan ini selalu terngiang di kepalaku. Sakit yang
sudah menjadi turunan dari kakekku dan sebelum kakekku juga.
Yah intinya akupun belum tahu ingin jadi apa aku
nantinya. Jika aku mendambakan jadi seorang penulis aku pun jarang membaca
karya orang lain. Juga tak tahu bagaimana cara merangkai kata yang dapat
menjadi inspirasi bagi orang lain.
Aku dianugerahi tuhan imajinasi yang kuat tapi
ketika aku menguak imajinasi itu kedalam tulisan hanya beberapa baris saja dan
setelah itu akupun malas untuk menguaknya kembali. Aku sepertinya bukan
terlahir untuk menjadi penulis, entahlah teman semua berkecamuk dalam benakku.
Jika aku memulai diri untuk bekerja dikantoran itu juga bukan passion yang
hanya mengharapkan gaji itu ke itu saja tampa perkembangan yang pasti. Jika aku
mulai berwirausaha itu juga memakan modal yang cukup besar. Untuk meminjam ke
bank harus juga ada barang yang akan di sita seperti surat tanah dll. Sedangkan
aku tak punya apa-apa yang aku punya adalah tekat yang kuat untuk menjadi
seorang yang sukses dengan apa yang aku buat.
Terkadang aku juga menulis naskha tapi kembali lagi
aku mulai bosan menulis. Hmmm teman what I want?. Akupun melamun sejenak apa
usaha yang akan aku lakukan. God give me opinion to make me a success women
later. Yang aku pikirkan adalah bagaimana mencari uang yang berlebih untuk
membiayai hidupku apalagi nanti bulan juni adikku juga akan kuliah. Jadi dlama
pikirannku aku harus mencari uang lebih agar bisa membiayai adikku nantinya,
God… help me. Aku hanya sebatang kayu yang digigit
rayap jika Kau tak lagi menghiraukan ku. Mudahkanlah jalanku yaitu jalan yang
kau ridhoi, berikan aku rezki yang halal pasangan yang baik, baik untukku,
keluargaku, agamaku dan yang paling penting baik dimatamu Tuhan. Tak ada tempat
mengadu selain kepada-Mu. Tak ada tempat yang dipinta selain pada-Mu ya Robb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar