Selasa, 11 Maret 2014

puisi pertama berjudul Tembakan Panah


Tembakan Panah
Ujung panah itu menusuk jantung ku tepat di jantung ku
Membuat jantungku memompa darah ke seluruh tubuh
Racun-racun itu menyebar di seluruh tubuh

Dia memang pandai memanah ke setiap wanita
Termasuk diriku yang tak tahu apa itu hitam dan putih
Tapi terkadang di bola mata ini memandangnya orang yg penuh dengan
Kasih sayang.

Aku jatuh cinta lagi kepadanya
Setelah sekian lama melepas wajahnya
Dan tak ingin melihat parasnya yang indah
Tapi itu rasanya bagaikan kelelawar tidur di malam hari

Semoga saja tak tercipta nila yang merindukan air susu
Hmmmm…..
Masa lalu tak sama dengan masa depan, dan tak sama dengan masa sekarang
Aku berharap masa depan nanti terjebak dengan panah yang tak berisi racun
Tapi berisi air suci yang akan menyembuhkan raga jika terkena air itu.
semoga

Tidak ada komentar: