Hari Idul Fitri adalah hari yang din anti-nati oleh
umat muslim setelah bulan ramadhan usai.
Tepatnya ini adalah hari kemenangan oleh umat muslim untuk kembali ke
fitrah. Memohon maaf lahir dan batin. Inilah tradisinya
Hari ini juga aku nanti-nati untuk bertemu dengan si
dia tentu. Huft sebenarnya niat nya sudah salah, bukan untuk ibadah tapi untuk
berjabat tangan dengannya ( kecentilan). Pagi itu aku berangkat ke mesjid
dengan lumyan telat, bukan lumyan lagi tapi memang telat betulan. Aku berjalan
dan melihat orang sudah ramai diluar untuk shalat Idul Fitri. Dan aku hanya
memandang sebentar saja berharap menemukan wajahnya sebelem shalat ID
dilakuakan J
. tapi ternyata gagal, aku tak melihat wajahnya.
Aku terus berjalan ke samping mesjid Untung ada shaf
di luar yang masih kosong sehingga aku bisa shalat disana bersama adikku.
Setelah berjam-jam menunggu penagarahan dari
pengurus mesjid, dari sekolah yang meminta bantuan dll barulah tiba
dilaksanakan shalat idul fitri. Pas shalat idul fitri dilaksanakan aku tak
khusuk karna mendengar teriakan anak kecil yang mintak buang air kecil kepada
neneknya. Sedangkan neneknya sedang shalat mana mungkin neneknya berhenti
shalat dan membawa cucunya keluar untuk buang air kecil. Pertama sekali suara anak
itu pelan tapi lama kelamaan suarnya mengalahkan imam juga. Mungkin tak sabar
air kecingnya mau keluar. Anak itu berkata pada neneknya “nek , pipis
nek..,nek, pipis nek,,,” kalimat itu yang berulang-ulang dengan nada yang
berbeda. Pertama biasa saja, lambat laun seakin kencang dan diringi isak
tangis. Lalu berhenti dan kemudian menangis lagi. Ingin rasanya aku berhenti
shalat dan kemudian segera mengambil tangan anak itu unutuk membawanya ke kamar
mandi. Shalat pun tak khusuk jadinya.
Akhirnya shalat ID selesai. Ternyata adikku
menyimpan kekekasalan juga pada anak itu. Kata adekku kepadaku “kak, ingin
rasanya adik pas shalat tadi membawa adik tu ke wc sambil memaksa ke wc. Pengen
bilang ma adik tu. “Muah cepat ke wc. Cerewet aja”. Pengen adik cubit juga tu
kak”. Dasar adekkku ya sobat emosian tingkat tinggi.
Finalnya shalat ID dan
khutbah selelesai akhirnya bermaaf-maafan. Dari kejauhan aku melihat dirinya.
Aku pengen cepat menyusulnya kesana ingin bersalaman dengan dia. Tak
terbayangkan seperti sinetron aku mengemgam tangganya. Bertatap-tapan dengan
agak sedikit lama dan kemudian tersadar. Wah itu hanya imajinasi teman J.
Sesampai aku diluar ternyata dirinya tak ada aku mencari sekelilling. Wah
kesempatan ilang begitu saja sobat. Tak munkin ini dibiarkan.
Tak sengaja aku melihat
ke samping kiri ternyata ada dirinya sedang bersakam- salaman dengan yang
lainya. Tak tahu kenapa palaku pusing dari tadi karna antrinya orang keluar
mesjid jadi membuatku sesak saja. Sehingga sesamampainya aku di seberang jalan
dengan dirinya yang aku lakukan hanya lah pura-pura tak tahu kalau dia
diseberang jalan. Waduh kacau ini. pengen salaman tapi gengsi untuk memulai
duluan. Aku menunggu dia unguk memulai duluan bersalaman kepadaku. Tapi itu toh
tak terjadi juga. Aku duduk ke belakan agak lama tapi sepertinya dia tak ngeh
juga sobat. Waduh ..perasaanku mulai lain mungkin dia tak suka kepadaku oleh
sebab itu dia tidak memulai duluan.
Akhirnya dengan
kesombongan ku aku pun meninglkan dia di pinggir jalan. Dan kemudian aku naik motor
dengan adikku. Yah , pura-pura tak tahu… itu lah gayaku. Berharap dia
menghampiriku tapi tak juga. sehingga sudah jauh dari mesjid dan apa yang
terjadi saudara-saudara, pas aku pulang dari mesjid aku tak jadi bersalam
dengan dia. Dan tak jadi melemparkan senyum manis padanya (huek…senyum manis!).
kau tahu teman mengapa akau tak mau memulai duluan untuk menjabati tangannya.
Aku ingin melihat apakah dia menyukaiku atau tidak atau aku yang hanya
terpesona olehnya bertahun-tahun lamanya. Dan juga gengsi donk aku pergi
ketempanya hanya untuk bersalaman dengannya. Kecuali jika bertemu tidak segaja
dengan dirinya barulah aku memulai hal itu.
Dipikiran ku ada dua
macam yaitu pertama dia malu untuk memulai jabatan tangan dengan ku sama
seperti aku gengsi untuk memulai duluan. Atau yang kedua memang tak memiliki
ketertarikan kepadaku.
Nasi sudah menjadi
bubur. Sepertinya tak ada kesempatan untuk bertemu dengannya. Padahal selama
ini aku menggu kepulangannya dari pulau sana ( hanya sebelum raya saja
heheheh). Lagian jikalau aku memilikki niat hanya untuk berjabat tangan saja
itu membuatku berdosa karna niat sebenerya adalah ingin berjabat tangan
dengannya bukan untuk memohon maaf lahit batin.
Mungkin tugasku
sekarang adalah melupakannya. Walaupun dia susah untuk dilupakan. Mungkin dia
adalah cinta pertamaku. Yang susah untuk dilupakan. Ketika aku sudah
melupandirinya dia kembali hadir di mimpiku dan jika aku sudah memulai
melupakan dia, maka dia akan terlintas di pikiranku. Padahal aku juga tak mau begini. Menyimpan harapan kosong
untuk seorang lelaki yang belum barang tentu menyukaiku sepenuh hatinya. Apalah
arti cinta pertama itu jika cinta itu hanya bertepuk sebelah tangan.
Aku tak tahu mengapa
tuhan memberikan perasaan ini padaku. Yang jelas tuhan pasti telah memiliki
rencana yang tentu baik untuk umatnya. Tapi semoga saja tuhan , jika memang
terbaik untukku dekatkanlah, jika memang dia tak baik untukku jauhkan lah.
Hilangkan rasa suka yang tak menentu ini pada dirinya. Begitu juga orang yang
dekat dengan ku sekarang. Jika dia baik dekatkanlah tuhan dan jika dia buruk
untukku jauhakan lah dan hapus rasa cintaku pada dirinya.
Dan satu lagi yang baru
ku ingat sobat ketika adiknya bertanya kepadanya “apakah uda masih sama teman
saya?” dan dia menjawab “ya”. Sepertinya dia sudah menentukan pilihan hidpunya
sendiri bersama dengan wanita pujaan hatinya. Dan aku mungkin hanya menunggu.
Atau menunggu orang lain yang akan merebut hatiku untuk dipersunting nantinya.
Semoga jikalau aku
mempunyai suami nanti aku bisa mencintai suamiku dengan sepenuh hati dan
menghilankann yang namanya rasa suka kepada orang lain. Karna aku ingin dengan
suamiku sehidup semati . amien..
Lindungilah jodohku
disana Tuhan. Semoga dia baik-baik saja. Dan semoga engkau memberiakan jodoh
yang terbaik untukku,utuk keluargaku dan terutama yang baik menurutmu. Amien…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar